KENALI PENYEBAB GANGGUAN PENGLIHATAN

Artikel Detail Artikel

7 Desember

5 bulan yang lalu

KENALI PENYEBAB GANGGUAN PENGLIHATAN

Gangguan penglihatan adalah kondisi di mana kemampuan mata untuk melihat dengan jelas atau berfungsi secara optimal terganggu, sehingga menyebabkan penglihatan kabur, buram, atau hilang.

 

Pengertian 

Gangguan penglihatan merujuk pada segala kondisi yang mempengaruhi kemampuan mata untuk melihat dengan jelas atau berfungsi secara optimal. Gangguan penglihatan dapat meliputi berbagai kelainan, mulai dari masalah refraksi seperti rabun jauh atau dekat, hingga kondisi serius seperti katarak atau degenerasi makula. Gangguan penglihatan dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan memerlukan perawatan dan penanganan yang tepat.

 

Penyebab 

Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Beberapa di antaranya meliputi:

  1. Gangguan Refraksi: Masalah refraksi seperti miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), atau astigmatisme dapat menyebabkan penglihatan buram atau kabur.

  2. Katarak: Katarak terjadi ketika lensa mata menjadi keruh, menyebabkan penglihatan buram atau kabur.

  3. Glaukoma: Glaukoma adalah kelompok penyakit mata yang ditandai oleh peningkatan tekanan dalam mata yang merusak saraf optik dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan secara bertahap.

  4. Degenerasi Makula: Degenerasi makula terkait usia adalah kondisi di mana pusat penglihatan di bagian belakang mata, yang dikenal sebagai makula, rusak, menyebabkan penglihatan sentral yang buruk.

  5. Retinopati Diabetik: Retinopati diabetik adalah komplikasi mata yang disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol, di mana pembuluh darah di retina rusak dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.

  6. Infeksi Mata: Infeksi seperti konjungtivitis (mata merah) atau infeksi kornea dapat mempengaruhi penglihatan.

Jenis Gangguan Penglihatan Gangguan penglihatan dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis yang umum, antara lain:

  1. Miopi (Rabun Jauh): Ketika mata bisa melihat objek dekat dengan jelas, tetapi objek yang jauh terlihat kabur.

  2. Hipermetropi (Rabun Dekat): Ketika mata bisa melihat objek jauh dengan lebih jelas daripada objek dekat.

  3. Astigmatisme: Ketika mata tidak memiliki kelengkungan permukaan kornea yang normal, menyebabkan penglihatan kabur atau tidak jelas baik pada objek jauh maupun dekat.

  4. Presbiopia: Kehilangan kemampuan untuk melihat objek dekat seiring bertambahnya usia.

  5. Katarak: Kondisi di mana lensa mata menjadi keruh, menyebabkan penglihatan kabur atau buram.

  6. Glaukoma: Gangguan mata yang ditandai oleh peningkatan tekanan dalam mata, yang jika tidak diobati dapat merusak saraf optik dan menyebabkan kehilangan penglihatan.

  7. Degenerasi Makula Terkait Usia: Penyakit mata yang mempengaruhi pusat penglihatan di bagian belakang mata (makula), menyebabkan penglihatan sentral yang buruk.

  8. Retinopati Diabetik: Komplikasi mata yang dapat terjadi pada penderita diabetes, menyebabkan kerusakan pembuluh darah retina dan kehilangan penglihatan.

 

Gejala 

Gejala gangguan penglihatan dapat bervariasi tergantung pada jenis dan penyebabnya. Beberapa gejala umum yang dapat dialami oleh penderita gangguan penglihatan meliputi:

  1. Penglihatan kabur atau buram.

  2. Kesulitan melihat objek jauh atau dekat.

  3. Gangguan penglihatan pada malam hari.

  4. Sensitivitas terhadap cahaya terang.

  5. Penglihatan ganda atau berbayang.

  6. Mata merah, iritasi, atau peradangan.

  7. Nyeri mata.

  8. Kehilangan lapangan penglihatan.

 

Diagnosis

Diagnosis gangguan penglihatan melibatkan evaluasi medis oleh dokter mata atau oftalmologis. Beberapa metode diagnostik yang umum digunakan meliputi:

  1. Pemeriksaan Mata: Dokter mata akan melakukan pemeriksaan fisik dan pengujian penglihatan untuk menilai keadaan mata dan tingkat penglihatan.

  2. Tes Refraksi: Tes refraksi dilakukan untuk mengukur kekuatan lensa yang dibutuhkan untuk mengoreksi gangguan refraksi dan menentukan kacamata atau lensa kontak yang sesuai.

  3. Pemeriksaan Tonometri: Tes tonometri digunakan untuk mengukur tekanan dalam mata dan mendeteksi kemungkinan adanya glaukoma.

  4. Pemeriksaan Retina: Pemeriksaan retina seperti fluorescein angiography atau optical coherence tomography (OCT) dapat membantu mengidentifikasi kelainan pada retina dan pembuluh darah mata.

 

Pengobatan

Pengobatan gangguan penglihatan akan bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan meliputi:

  1. Kacamata atau Lensa Kontak: Dalam banyak kasus, penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu memperbaiki atau mengoreksi gangguan refraksi seperti miopi, hipermetropi, atau astigmatisme.

  2. Pembedahan: Pembedahan dapat direkomendasikan untuk mengobati beberapa gangguan penglihatan, seperti katarak, glaukoma, atau degenerasi makula.

  3. Terapi Obat: Dalam beberapa kondisi, terapi obat dapat digunakan untuk mengendalikan gejala atau memperlambat perkembangan gangguan penglihatan, seperti penggunaan obat tetes mata untuk glaukoma atau terapi anti-VEGF untuk degenerasi makula terkait usia.

  4. Terapi Rehabilitasi Penglihatan: Terapi rehabilitasi penglihatan melibatkan pelatihan dan penggunaan alat bantu untuk membantu penderita mengoptimalkan penglihatan yang tersisa dan meningkatkan kemandirian mereka dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pencegahan

Beberapa langkah dapat diambil untuk mencegah gangguan penglihatan atau mengurangi risikonya, antara lain:

  1. Melakukan pemeriksaan mata rutin: Rutin memeriksakan mata ke dokter mata atau oftalmologis dapat membantu mendeteksi dini masalah penglihatan dan mengambil tindakan yang diperlukan.

  2. Mengenakan kacamata atau lensa kontak yang sesuai: Jika Anda telah didiagnosis dengan gangguan refraksi, mengenakan kacamata atau lensa kontak yang sesuai dapat membantu memperbaiki penglihatan dan mencegah kemungkinan komplikasi lebih lanjut.

  3. Melindungi mata dari cedera: Menggunakan perlindungan mata saat beraktivitas yang berpotensi dapat membahayakan mata, seperti olahraga kontak atau pekerjaan yang melibatkan benda tajam, dapat membantu mencegah cedera mata yang dapat mempengaruhi penglihatan.

  4. Mengontrol faktor risiko: Mengontrol faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti diabetes, hipertensi, atau kebiasaan merokok, dapat membantu menjaga kesehatan mata.

 

Komplikasi

Gangguan penglihatan dapat menyebabkan komplikasi yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan kualitas hidup individu. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

  1. Keterbatasan Aktivitas Sehari-hari: Gangguan penglihatan dapat membatasi kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti membaca, menulis, mengemudi, atau bekerja.

  2. Kesulitan Pendidikan atau Pekerjaan: Gangguan penglihatan yang signifikan dapat memengaruhi pendidikan atau karier seseorang, mengharuskan penyesuaian dan dukungan khusus.

  3. Rendahnya Kualitas Hidup: Gangguan penglihatan yang tidak diobati atau tidak terkendali dapat berdampak pada kualitas hidup, termasuk masalah emosional, isolasi sosial, atau kehilangan kemandirian.

  4. Kehilangan Penglihatan yang Parah: Dalam kasus-kasus yang lebih parah, gangguan penglihatan dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan yang signifikan atau bahkan kebutaan.

 

Sumber : Kementerian Kesehatan